Implementasi Nilai Moderasi Beragama dalam Kurikulum PGMI Berbasis Merdeka Belajar

Lilis Sudarsih, Rif'atul husnah

Abstract

The cultivation of religious moderation values has become an urgent priority in Islamic education, particularly in preparing prospective madrasah ibtidaiyah teachers with inclusive and tolerant character. The challenges of globalization and the rise of radicalism demand that the Islamic Elementary School Teacher Education Program (PGMI) take an active role in embedding moderation values within the learning process. This study aims to analyze the conceptualization, integration, and implementation of religious moderation values in the PGMI curriculum based on the Merdeka Belajar (Freedom to Learn) framework. The research employs a library research method with a descriptive-analytical approach by examining curriculum documents, guidelines from the Ministry of Religious Affairs and the Ministry of Education and Culture, as well as recent scholarly studies. The findings reveal that the core values of moderation tolerance, justice, balance, and national commitment have been integrated into the learning outcomes (CP), learning objectives (TP), and teaching modules of PGMI, which align with the Pancasila Student Profile and Rahmatan lil ‘Alamin learner framework. This integration is reflected in several courses such as Islamic Religious Education, Multicultural Education, and Philosophy of Islamic Education. Implementation is carried out through active learning, reflective discussions, and project-based learning, all of which foster moderate character among future teachers. The study contributes theoretically to the development of moderate Islamic education concepts and practically provides direction for strengthening the PGMI curriculum within the Merdeka Belajar framework.

References

Ali, M. (2020). Dialog, Toleransi, dan Kerukunan Antar Umat Beragama. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Press.
Hidayat, R. (2022). Penguatan Nilai Moderasi Beragama dalam Mata Kuliah Pendidikan Multikultural. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 7(2), 114–130.
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2019). Moderasi Beragama. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI.
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2022). Panduan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2022). Penguatan Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Kurikulum Merdeka: Capaian Pembelajaran Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2023). Panduan Implementasi Profil Pelajar Pancasila di Pendidikan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Mulyani, D. (2023). Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Menanamkan Nilai Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi Islam. Jurnal Inovasi Pendidikan Islam, 8(1), 77–93.
Nafis, M. (2021). Filsafat Pendidikan Islam sebagai Basis Moderasi Beragama. Jurnal Filsafat Islam dan Pendidikan, 5(1), 55–68.
Rahman, A. (2023). Pendekatan Dialogis dalam Penguatan Moderasi Beragama pada Mahasiswa PGMI. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 9(2), 121–135.
Rahman, A. (2024). Integrasi Nilai Moderasi Beragama dalam Pendidikan Islam Era Merdeka Belajar. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 9(2), 123–138.
Shihab, M. Q. (2021). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat. Jakarta: Lentera Hati.
Sulastri, N. (2022). Pengalaman Lapangan sebagai Sarana Internalisasi Nilai Moderasi Beragama bagi Calon Guru MI. Jurnal Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan Islam, 6(3), 98–112.
Wibowo, S. (2022). Strategi Pembelajaran Aktif untuk Penguatan Moderasi Beragama di Program Studi PGMI. Jurnal Pendidikan Dasar Islam Nusantara, 5(1), 45–58.
Wibowo, S. (2023). Penguatan Karakter Moderat Calon Guru Madrasah melalui Kurikulum Merdeka. Jurnal Tarbiyah dan Pendidikan Islam, 7(1), 45–60.

Authors

Lilis Sudarsih
lilissudarsih007@gmail.com (Primary Contact)
Rif'atul husnah

Article Details